MENYUSUN RENCANA OPERASI RESPONS TANGGAP DARURAT
Ketika mendengar infomasi kejadian bencana, hampir yang terbersit di pikiran adalah adakah korban jiwa, korban luka, berapa luasan terdampak, tingkat kerusakan, berapa jumlah penyintas, dimana lokasi pengungsian, bagaimana kebutuhan darurat saat ini, dan seterusnya.
Berangkat respons ke lokasi bencana mungkin hal biasa dilakukan relawan atau komunitas. Tapi apakah keberangkatan ini menjadi penting secara substansi respons atau bahkan tidak berdampak sama sekali… tentu sebagai relawan kemanusian, keberangkatan kita berdasarkan tugas atau perintah organisasi. Nah agar organisasi inilah yang nantinya akan membuat rencana operasi untuk penugasan relawannya. Contoh sederhananya ; kita mau berangkat kapan, berapa orang, menuju kemana, mau ngapain, berapa hari dll. Tentunya dari pertanyaan pertanyaan dasar tadi akan muncul banyak pertanyaan pertanyaan susulan.
Dari data data dan informasi awal, maka organisasi akan menentukan apakah akan melakukan respons atau tidak. Sebagai salah satu pertimbangan adalah kemampuan dan kapasitas organisasi untuk melakukan respon. Kapasitas ini bisa berupa SDM yang kompeten, ketersediaan kebutuhan pendukung untuk layanan respon, bisa berupa kebutuhan logistik, peralatan, sampai pendanaan. Dari pemetaan kebutuhan respon dan ketersediaan sumberdaya maka organisasi bisa membuat perencanaan respon yang sesuai.
Berikut tips membuat perencanaan respons ;
- Kumpulkan data awal. Data ini bisa berupa laporan kejadian yang memuat kronologi, akibat dan dampak, ancaman yg masih ada maupun yg berpotensi muncul, kebutuhan mendesak. Akan lebih baik bila mampu memperkuat data awal dengan data geografis, data demografis dan kependudukan, adat budaya, serta isu2 khusus terkait keamanan dan keselamatan
- Cari kontak person atau tokoh kunci setempat. Biasanya adalah otorita setempat, tokoh masyarakat, orang orang yang mengetahui kejadian atau orang orang terkait yang sudah melakukan respon. Bisa juga menggali informasi dari kolega organisasi yang lain baik yang sudah berada di lokasi maupun yang akan berangkat menuju lokasi
- Analisa data. Semua data dan informasi selanjutnya menjadi dasar untuk mengambil keputusan apakah organisasi akan berangkat respons. Pada tahap ini biasanya akan mulai muncul rencana operasi terkait kapan berangkat, lokasi tujuan, SDM yang akan berangkat, sumberdaya pendukung yang dibutuhkan, sampai dengan durasi respon yang akan dilakukan.
- Lakukan inventarisasi sumberdaya. Pemetaan kapasitas organisasi yang disandingkan dengan kebutuhan respon akan menghasilkan gap atau kesenjangan antara sumberdaya yang ada dengan sumberdaya yang tidak ada. Akan lebih baik kalau sumberdaya yang belum ada akan tersedia sebelum berangkat respon. Hal ini akan memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan respon daripada dilakukan di lokasi terdampak.
- Membuat rencana operasi. Sederhananya rencana operasi adalah fill the gap. Dari poin 1 sampai 4 akan muncul 3 hal utama yaitu gap, kebutuhan, dan ketersediaan. Rencana operasi yang dimaksud disini adalah rencana besar dalam memenuhi gap yang muncul akibat bencana serta menjadi target respon organisasi. Biasanya akan ditentukan sektor layanan, lokasi dampingan, durasi dampingan, pada fase apa akan dijalankan, besaran dampingan, kebutuhan SDM, kebutuhan operasional, kebutuhan layanan, kebutuhan logistik baik food maupun non food item, pola manajerial, mekanisme pendananaan, dan tak lupa emergency exit strategy bila terjadi perburukan. Rencana operasi inilah yang nantinya akan dilaksanakan dilapangan dan diturunkan menjadi rencana kegiatan harian relawan.
- Membuat instrumen monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa perencanaan kegiatan dapat berjalan dilapangan. Selain itu monitoring juga digunakan untuk memetakan masalah, memberikan masukan masukan dan rekomendasi pelaksanaan dilapangan. Di akhir, evaluasi dilakukan untuk mengukur capaian atau output kegiatan yang selanjutnya bisa dilakukan penilaian secara dampak / outcome dari respons yang sudah dilakukan. Instrumen yg dimaksud tentu tdk hanya alatnya, namun jg sistem, sdm, waktu, metode, serta rekomendasi dan tindak lanjut. Tentu tidak sesederhana tulisan diatas.
Masih banyak hal hal yang harus disiapkan untuk melakukan respons kemanusiaan. Akan banyak dinamika secara manajerial yang harus diantisipasi
Semakin besar skala respon, semakin tinggi tingkat respon, semakin lama durasi respon, tentu kompleksitas nya juga akan semakin menantang. Pun respon bencana tidak melulu deploy ke lokasi terdampak. Ada banyak pola dan metode respon dengan berbagai exit strategy yang bisa dijalankan tanpa mengurangi kebermanfaatan, kualitas, serta esensi bantuan darurat itu sendiri.
No comments:
Post a Comment