water rescue |
Di Indonesia bencana sering sekali terjadi baik itu bencana yang disebabkan oleh alam,non alam maupun bencana yang diakibatkan oleh kelengahan individu ataupun kelompok saat beraktivitas di alam. Oleh karena itu sebagai salah satu potensi SAR di Indonesia dituntut harus bisa menanggulanginya. Untuk bisa meminimalisir korban kita harus mengerti,memahami dan mengetahui tentang SAR. Salah satu dari banyak materi tentang SAR yang perlu dipelajari adalah WATER RESCUE. Dengan semakin banyaknya potensi-potensi SAR yang berkompeten maka kita dapat meminimalisir korban sesedikit mungkin.
WATER RESCUE
Adalah teknik pertolongan yang dilakukan di air. Atau suatu tindakan penyelamatan secara efektif dan efisien, jika manusia dan segala sesuatu yang berharga berada dalam keadaan yang mengkhawatirkan di air.
Pedoman Keselamatan Di Air : 1. Ketentuan yang berlaku bagi setiap orang yang beraktivitas di air.
2. Kemampuan yang harus dimiliki ketika beraktivitas di air :
- Berenang dengan baik.
- Mengenal dan menggunakan alat bantu apung.
Pencegahan Kedaruratan Di Air :
- Papan peringatan di tempat-tempat yang berpotensi maupun berbahaya.
- Pemberian tanda kedalaman.
- Tersedianya alat bantu apung type IV dekat lokasi keramaian.
- Pengetahuan apa yang harus dilakukan ketika terjadi kedaruratan di air.
- Penggunaan life jacket ( rompi apung )
- Pemahaman kondisi cuaca dan ramalan cuaca.
- Kesiapsiagaan penyelamat.
Menghadapi Kedaruratan Di Air.
Setiap orang yang mengetahui atau mendengar adannya keadaan darurat dan ada korban maka:
- Segera berikan pertolongan jika mampu dan bawa ke tempat yang aman.
- Pertahankan jalur/jalan napas.
- Melaporkan ke penanggung jawab lokasi atau aparatur terkait setempat.
Isyarat darurat
- Peluit satu kali : Hentikan aktivitas dan perhatikan asal suara untuk merespon intruksi.
- Peluit dua kali : Lanjutkan aktivitas
- Peluit tiga kali : Tanda bahaya segera tinggalkan area atau lokasi secepatnya.
Potensi Kedaruratan Di Air.
Hal-hal yang perlu diperhatikan di daerah perairan dan kolam :
- Banyak orang yang bergerombol di pinggir pantai,jembatan,dermaga,danau,sungai ataupun kolam.
- Orang lanjut usia,Orang terlalu gemuk,Anak kecil perlu pengawasan yang extra.
- Orang mabuk atau terpengaruh narkotika.
- Orang yang belum mahir menggunakan alat-alat di air.
Pengantar Pertolongan Di Air.
Kemampuan pertolongan di air yang harus dimiliki oleh penyelamat di air :
- Pengetahuan
- Keahlian
- Keterampilan pada pertolongan di air.
Kemampuan penyelamat di air antara lain :
A. Berenang dengan 5 (lima) gaya.
- Gaya bebas dengan kepala rata dengan permukaan.
- Gaya dada.
- Gaya gunting
- Gaya punggung
- Gaya bebas dengan kepala di atas permukaan.
B. Mengetahui,Memahami dan Mampu mengendalikan perahu karet dan motor tempel.
C. Mengetahui,Memahami dan Menguasai Metode dan Tehnik pertolongan di air.
D. Mengetahui,Memahami dan Menguasai Medical First Responder tingkat dasar.
E. Mengatahui,Memahami dan Menguasai Sistem Penanganan Keadaan Darurat.
F. Mengetahui,Memahami dan Menguasai pembuatan simpul seperti :
- Clove hitch
- Fisherman knots
- Figure of eight
- Overhand knots dll.
Prinsip Penyelamatan Di Air
1. Perhitungan dan pertimbangan
Kemampuan penolong untuk memilih dan menentukan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, serta metode yang harus dilakukan. Penolong akan lebih mudah memilih prosedur pertolongan yang paling cepat dengan resiko yang sangat kecil.
2. Pengetahuan
Banyaknya bahaya-bahaya di air, pengetahuan ini sangat perlu karena dapat diterapkan setiap langkah usaha pertolongan.
3. Keterampilan seorang petugas
Di air harus mempunyai keahlian pada semua aspek pertolongan.
4. Kesiapan Fisik
Sebagai seorang penyelamat kejadian di air semua pengetahuan, keterampilan dan kemampuan lain yang dipunyai, maka tinggal pertanyaan mampukah melakukan dengan keadaan sesungguhnya dimana jiwa seseorang dalam bahaya. Keempat komponen di atas harus dimiliki oleh seorang rescuer yang selalu siap dalam memberikan pertolongan guna menyelamatkan jiwa.
Tanggung Jawab Dan Kualitas Penyelamat Di Air
Tanggung Jawab :
- Menjaga keselamatan diri,anggota tim,orang sekitar dan korban.
- Dapat mengenali dan mengatasi masalah kedaruratan di air.
- Menjangkau korban.
- Memberikan pertolongan berdasarkan pertimbangan keselamatan.
- Meminta bantuan kepada pihak yang berkompeten.
- Mencatat data kejadian dan data korban.
- Berkomunikasi dengan petugas terlibat lainya.
Kualitas :
- Bertanggung jawab.
- Mengembangkan diri.
- Tenang dalam menyikapi permasalahan di air.
- Cepat memberikan respon dalam keadaan darurat.
- Selalu menjaga kondisi fisik.
- Mampu bersosialisasi.
- Jujur
- Bangga terhadap kesatuan.
- Professional.
- Berkemampuan nyata.
Flotation Device Atau Alat Bantu Apung.
Type Personal Flotation Device (PFD).
Ada lima type PFD yang telah mendapatkan pengakuan lembaga international,yaitu :
1. Type I
Life Jacket
Baik digunakan di tempat terbuka,tidak rata atau perairan yang jauh dengan daya apung sangat baik,bisa digunakan untuk orang yang tidak sadar. Kerugian dari type I ini umumnya berbahan tebal jadi agak kurang nyaman buat pemakai.
2. Type II
Buoyant Vest.
Baik digunakan di tempat yang tenang,perairan yang dalam,bisa digunakan untuk orang yang tidak sadar,sedikit lebih nyaman dari Life Jacket type 1. Kerugian dari type II ini adalah tidak tahan lama pada air yang bergelombang.
3. Type III
Flotation Vest.
Baik digunakan di tempat yang tenang,perairan yang dalam,umumnya lebih nyaman digunakan untuk orang yang sadar,banyak bermodel vest dan baju apung. Kerugian dari type III ini umumnya pemakai harus menekan kepala ke belakang agar kepala tetap tegak,tidak untuk survival yang lama di air yang berombak.
4. Type IV
Throw Device.
Baik digunakan di tempat yang tenang,perairan yang dalam dan bisa menyesuaikan dengan alat pendukung di air,dapat dilempar ke korban sebagai alat apung darurat. Kerugian type IV ini adalah tidak untuk orang yang tidak sadar,tidak untuk waktu yang lama di air yang berombak.
5. Type V
Hybrid Inflatabel Device.
Sangat nyaman karena lebih tipis dari type yang lain,daya apung sangat tinggi dengan udara,digunakan terus menerus untuk aktivitas khusus. Kerugian dari type V ini adalah tidak nyaman ketika ada bagian yang isi udaranya kurang dan dibutuhkan perawatan yang rutin berkala,
Metode Pertolongan Di Air.
- Metode pertolongan di air adalah tahapan atau urutan tindakan yang diambil oleh penyelamat ketika menghadapi kecelakaan di air.
- Metode ini merupakan cara penyelamatan yang paling efektif dalam memberikan pertolongan kepada korban yang terancam dari bahaya tenggelam.
- Ada beberapa metode pemberian pertolongan di air, untuk lebih memudahkan ingatan maka metode ini disusun secara sistematis dari tindakan yang kecil resikonya hingga ke tindakan yang paling besar resikonya.
1. R (Reach)
Pertolongan ini dilakukan dari darat/pinggir perariran. Bantuan pertolongan diberikan dengan cara menjangkau atau meraih korban.
2. T (Throw)
Ini merupakan tahapan lanjutan dari reach, yang mana pertolongan diberikan dengan cara melempar alat bantu apung ke posisi korban dari pinggir atau tempat yang aman.
3. R (Row)
Row adalah tahapan yang dilakukan bila kedua tahapan di awal sudah tidak bisa dilakukan. Penyelamat harus mendekati korban dengan menggunakan perahu,kano,papan dan alat bantu semacamnya. Setelah dekat dengan korban kembali gunakan tahapan reach atau throw.
4. G (Go)
Penyelamat berenang mendekati korban dengan membawa alat apung untuk memberikan pertolongan. Setelah berhasil memberikan alat apung kepada korban,penolong dapat kembali ke posisi aman atau menuju posisi aman bersama korban.
5. T (Tow & Carry)
Metode ini adalah metode yang paling beresiko bagi penyelamat karena penyelamat harus kontak langsung dengan korban. Untuk menghindari kondisi yang buruk bagi penyelamat,pengetahuan keterampilan Defend and Release harus dikuasai.
Perlengkapan dalam Water Rescue :
- Perahu : perahu dalam pengarungan haruslah aman dari benturan dan abrasi serta mudah dikendalikan.
- Pompa : berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam perahu. Pompa dibagi dalam pompa kaki dan pompa tangan.
- Repair Kit : terdiri dari lem, benang, nylon, jarum jahit, dan bahan penambal.
- Rescue rope : berfungsi untuk menolong anggota tim yang terjatuh ke sungai dan dapat berguna juga dalam linning dan scouting. Tali terbuat dari bahan nylon dengan warna mencolok agar dapat terlihat oleh korban, mempunyai daya apung yang tinggi.
- Dry bag : kantong ini berguna untuk menyimpan kamera, obat-obatan, makanan dan benda-benda lain agar tidak basah.
- Carabiner : terbuat dari alumunium alloy, berguna untuk menghubungkan satu alat dengan alat lainnya. Misalnya untuk mengaitkan throw bag dan dry bag pada D-ring perahu (metal berbentuk D yang menempel pada perahu)
- Dayung : berguna dalam manuver, mengatur gerakan perahu. Biasanya terbuat dari ka, alumunium, fiberglass. Bagian dari dayung terdiri dari gagang tangkai (T-Grip), tangkal dayung dan bilah (blade)
- Helm : penutup kepala berguna untuk melindungi kepala bagian ning, pelipis, telinga, dan kepala bagian belakang dan benturan. Terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah dan memiliki lubang-lubang kecil di atasnya.
- Jaket Apung : berguna untuk mengapungkan tubuh, melindungi tubuh dari dingin dan bagian tubuh yang penting.peluit : digunakan sebagai alat bantu kode,sandi atau signal yang memungkinkan untuk memberikan informasi.
Jenis-Jenis Perahu :
perahu karet |
- Perahu karet Perahu yang terbentuk dari tabung udara dan terbuat dari karet berserat. Dlam tabung terdapat sekat-sekat yang berbentuk ruangan yang terpisah, sehingga jika bocor maka yang lain tidak terpegaruhdan perahu masih bisa mengambang.
- Landing Craft Rubber (LCR) Perahu berbentuk seperti tapak kuda dan bagian belakang terdapat kayu untuk tempat mesin. Biasa digunakan oleh Militer
- River Boat Perahu berbentuk oval khusus untuk mengarungi arus deras atau lebih akrab disebut dengan Arung Jeram.
- Kayak Perahu dengan bentuk lancip pada bagian depan dan belakang
No comments:
Post a Comment