Showing posts with label Survival. Show all posts
Showing posts with label Survival. Show all posts

Emergency Survival products

SURVIVAL KIT

A few key items can make all the difference in the fight for survival. Collect the things listed below. They can all be
fitted into a small container, such as a 2oz tobacco tin, that will be hardly noticeable when slipped into an anorak pock- et. Make a habit of always having it with you. Do not choose something bigger, you may find it inconvenient to carry and leave it out on the one occasion you actually need it. Many people who roll their own cigarettes carry such a tin.
Experience has proved that each item earns its place, though some are more use in some situations than in others: fish hooks, for instance, may be invaluable in the jungle but less so in the desert.
Polish the inside of the lid to make a mirror-like reflecting surface and seal it, to be waterproof, with a strip of adhesive tape which can be easily removed and replaced. Dont then just forget the tin. Regularly check the contents, changing any which deteriorate, such as matches and medicine tablets.

Mark all drug containers with use and dosage and a run-out date when they should be replaced. Pack spare space in the tin with cotton wool, which will keep the contents from rat- tling and can be used for fire lighting.


1. Matches
Waterproof matches are useful but bulkier than ordinary non- safety,   strike-anywhere   matches,   which   can   be   made
‘shower-proof by dipping the heads in melted candle fat. To save space, snap off half of each matchstick.
It is much easier to use matches than to make fire by other methods but dont waste them, use only when improvised methods fail. Take them from the tin one at a time and re- place the lid. Never leave the container open or lying on the ground.


2. Candle 
Invaluable for starting a fire as well as a light source. Shave square for packing. If made of tallow it is also fat to eat in an emergency or to use for frying—but be sure it is tallow; par- affin wax and some other candles are inedible. Tallow does not store well, especially in hot climates.

3. Flint
Flints will work when wet and they will go on striking long after you run out of matches. Invest in a processed flint with a saw striker.


4. Magnifying glass
Can start a fire from direct sunshine and is useful for search- ing for splinters and stings.


SAS SURVIVAL HANDBOOK - FOOD AND PLANTS

survival guide


FOOD AND PLANTS

There are few places in the world where you will be far from some kind of vegetation—bush, vine, creeper, flower, grass or lichen—which can be eaten to provide nourishment. In Europe alone there are 10,000 edible wild plants. The only skill required in making use of them is knowing which is which and where to find them. Some, though edible, have very little food value, so learn which yield the most nourishment, especially those which are widespread and available throughout the year—and learn which are poisonous, in order to avoid them. 
Plants contain essential vitamins and minerals, and are richin protein and carbohydrates. Some plants also contain fat and all provide roughage essential to keep the body in goo d working order.
Do NOT eat large quantities of any one plant at a time and if you are not used to eating a plant start by nibbling a fresh specimen and adding some to stews, and build up your intake gradually. If you give your stomach a chance to get used to a new food it will adjust and not reject it.
Do NOT assume that because birds, mammals or insects have eaten a plant that it is edible by humans. Monkeys aresome indication, but no guarantee, that plants are suitable for human consumption.

TESTING NEW PLANTS
Always adopt the following procedure when trying out potential new food plants, only one person testing each plant. NEVER take short cuts—complete the whole test. If in any doubt, do NOT eat the plant. Should stomach trouble occur, relief can be gained by drinking plenty of hot water; do not
eat again until the pain goes. If it is severe, induce vomiting by tickling the back of the throat. Charcoal is a useful emetic. Swallowing some will induce vomiting and the charcoal may
also absorb the poison. White wood ash mixed to a paste with water will relieve stomach pain.
Inspect
Try to identify. Ensure that a plant is not slimy or wormeaten. It will be past its best, with little food value other than the grubs or worms upon it. Some plants, when old, change their chemical content and become toxic.
Smell
Crush a small portion. If it smells of bitter almonds or peaches—DISCARD.
Skin Irritation
Rub slightly or squeeze some of the juice onto a tender part of the body (under the arm between armpit and elbow, for instance). If any discomfort, rash or swelling is experienced DISCARD, reject in future.
Lips, Tongue, Mouth
If there is no irritation to the skin proceed in the following stages, going on to the next only after waiting five seconds to check that there is no unpleasant reaction:
-Place a small portion on the lips
-Place a small portion in the corner of the mouth
-Place a small portion on the tip of the tongue
-Place a small portion under the tongue
-Chew a small portion
In all cases: if any discomfort is felt, such as soreness to the throat, irritation or stinging or burning sensations— DISCARD, reject in future.
Swallow
Swallow a small amount and WAIT FIVE HOURS. During this period eat or drink NOTHING else.
Eating If no reactions such as soreness to the mouth, repeated belching, nausea, sickness, stomach pains, griping pains in the lower abdomen or any other distressing symptoms are experienced, you may consider the plant safe.

 More complete article  download here : sas survival guide book

TUMBUHAN SURVIVAL


TUMBUHAN SURVIVAL
Aktivitas di alam terbuka sering memunculkan situasi darurat. Tersesat, terhadang cuaca buruk, atau kehabisan bekal. Jangan panik, tumbuhan liar hutan menyediakan aneka daun, buah, umbi, batang yang bisa dimakan, asalkan kita mengenal ciri-cirinya. Kalau Anda mengaku pencinta alam yang doyan menempuh rimba atau mendaki gunung, pasti kenal dengan istilah survival, yaitu upaya untuk bisa bertahan hidup di alam liar. Pengetahuan survival wajib dikuasai oleh para petualang untuk menghadapi situasi darurat lantaran kehilangan orientasi atau kehabisan bekal. Kiat hidup darurat ini penting, soalnya alam sulit diprediksi, walaupun sejak awal Anda telah mempersiapkan segala sesuatu secermat mungkin. Misalnya peta lokasi, kompas, global positioning system (GPS), alat komunikasi (HT, HP), bekal, dan obat-obatan. Dengan pengetahuan survival yang handal, Anda seperti mempunyai jurus pamungkas yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan di saat posisi terjepit. Sebagian dari ilmu survival itu adalah pengetahuan tentang aneka tumbuhan liar yang layak dan aman untuk dimakan.
Menurut para ahli, 10% dari keseluruhan jenis tumbuhan berbunga di dunia ada di Indonesia. Artinya kita memiliki kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan berbunga. Jika ditambah dengan tumbuhan tak berbunga dan jamur, maka jumlahnya akan berlipat-lipat. Dari keseluruhan jenis tumbuhan itu ada yang beracun, ada yang bisa dimakan, dan ada yang disarankan untuk dimakan.
Tak Beracun = dimakan satwa
Untuk mengetahui apakah suatu jenis tumbuhan di hutan aman atau tidak untuk dimakan, ada beberapa kunci yang bisa dijadikan pegangan. Tumbuhan yang daun, bunga, buah, atau umbinya biasa dimakan oleh satwa liar, adalah tumbuhan yang tidak beracun. Jadi kita bisa mengkonsumsinya. Sementara, tumbuhan yang berbau tidak sedap dan bisa membuat pusing, serta tidak disentuh oleh binatang liar, sebaiknya jangan disentuh. Juga tumbuhan bergetah yang bikin kulit gatal, dianjurkan untuk dihindari. Buah senggani (Melastoma sp) boleh dimakan. Tumbuhan lain yang perlu disingkirkan adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu, atau permukaannya kasar. Tanaman dengan daun yang keras atau liat juga jangan dikonsumsi. Jika mendapatkan tumbuhan Kemaduh (Laportea stimulans) waspadalah lantaran bulu pada daunnya membuat kulit gatal dan panas.
Sementara itu beberapa jenis tumbuhan yang mungkin ditemui di hutan dan dapat dimakan meliputi beragam jenis. Di antaranya keluarga palem-paleman, misalnya kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, aren, dan siwalan. Bukan hanya bagian umbutnya (bagian ujung batang muda dan berwarna putih) yang bisa dimakan, tapi juga buahnya (seperti kelapa dan siwalan). Jenis jambu-jambuan yang masuk dalam keluarga Myrtaceae juga banyak dijumpai di hutan. Ciri-ciri Myrtaceae adalah daunnya berbau agak manis jika diremas. Bunganya memiliki banyak sekali benang sari dengan buah yang enak dimakan.
Tumbuhan semak dari keluarga begonia juga bisa jadi penyelamat dalam keadaan darurat. Daun begonia umumnya berbentuk jantung tidak simetris. Beberapa jenis dijadikan tanaman hias. Bila tangkai daunnya yang masih muda dikupas dan dimakan, rasanya masam dan sedikit pahit. Beberapa jenis keladi umbinya bisa dimakan, meski pada jenis lain umbinya menyebabkan gatal di mulut dan bibir. Untuk itu dianjurkan untuk tidak sembarangan melahap keladi hutan. Sebaiknya dicoba dulu dalam jumlah kecil.
Tumbuhan merambat dan melilit di pohon lain, bisa dimakan jika lilitan batang ke arah kanan (searah dengan jarum jam). Di antaranya gembili (Dioscorea aculeata), gembolo (Dioscorea bulbifera), ubi rambat. Tapi bila arah lilitannya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) dan batangnya berduri, harus ekstra hati-hati. Jenis yang kedua ini misalnya gadung (Dioscorea hispida), yang beracun, walau tetap dapat dimakan setelah melalui proses pengolahan khusus. Sementara keluarga rumput-rumputan seperti tebu dan beberapa jenis bambu, rebungnya enak dimakan. Demikian pula pisang hutan bisa langsung dikonsumsi.
Di tempat yang lembap dan tinggi, jenis paku-pakuan tunas dan daun mudanya enak dimakan. Tumbuhan lain yang buahnya juga bisa dimakan misalnya markisa (Passiflora sp). Markisa ini adalah tumbuhan merambat dengan bunga khas. Beberapa anggota keluarga sirsak (Annonaceae), misalnya Annona muricata, daging buahnya segar. Buah lainnya semisal senggani (Melastoma sp), arbei hutan (Rubus sp), dan anggur hutan.

 

Hindari Warna Mencolok
Selain tumbuhan di atas, jamur juga bisa menjadi dewa penyelamat bila tersesat. Menurut literatur, sudah ditemukan 38.000 jenis jamur di seantero dunia. Di antaranya ada yang enak dimakan, tapi sayang, yang tidak boleh dimakan karena beracun lebih banyak lagi. Tidak heran bila budaya makan jamur yang layak konsumsi konon sudah ada sejak jaman Mesir Kuno.
Untuk mengetahui jamur itu beracun atau tidak, bisa dilihat dari bentuk, warna, dan tempat tumbuhnya. Sementara di laboratorium, bisa dilakukan analisis secara kimiawi maupun dengan hewan percobaan. Tetapi jika sedang dihadapkan pada masalah mendesak survival di hutan belantara, mustahil bisa pergi ke laboratorium dulu untuk memastikan apakah jamur yang ditemukan itu beracun atau tidak. Karena itu kita perlu mengenal jamur-jamur yang biasa dikonsumsi masyarakat.
Untuk menghindari makan jamur liar beracun, perlu diketahui ciri-cirinya. Yaitu, warna payungnya gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga, merah. Perkecualian untuk jamur kuping dengan payung coklat yang toh juga dapat dimakan. Bau tidak sedap lantaran kandungan asam sulfida atau amonia juga sekaligus menunjukkan jamur tersebut tak layak konsumsi.
Tahukah Anda, beberapa jenis jamur ada yang memiliki cincin atau cawan pada tangkainya, misalnya jenis Amanita muscaria, dalam bahasa Jawa disebut supa-upas. Bentuknya seperti payung putih kekuningan, bagian payungnya warna merah bintik-bintik putih. Awas, racun pada jamur ini tergolong racun kuat. Beda dengan jamur merang (Volvariella volvacea), meski mempunyai cincin tetapi bisa dimakan.
Jamur beracun umumnya tumbuh di tempat kotor, misalnya pada kotoran hewan. Mereka dapat berubah warna jika dipanasi. Jika diiris dengan pisau perak atau digoreskan pada perkakas perak akan meninggalkan warna biru. Warna biru ini disebabkan kandungan sianida atau sulfida, yang beracun. Sementara nasi akan berwarna kuning jika dicampur jamur beracun. Petunjuk lain, ia juga tidak dimakan oleh hewan liar.
Repotnya jenis jamur ini juga berbahaya kalau sampai sporanya menempel pada kulit, karena dapat menyebabkan kulit gatal, bahkan melepuh. Bagaiamana ciri-ciri orang yang keracunan jamur? Selidikilah, apakah ia pusing, perut sakit terutama ulu hati, mual, sering buang air kecil, tubuh lemas, pucat? Jika ia muntah, adakah darah pada muntahannya? Racun akibat jamur cukup ganas juga, kalau tidak tertolong korban bisa meninggal setelah 3 - 7 hari.
Sebelum dimakan, tumbuhan liar di hutan sebaiknya dimasak dulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi. Bagaimana kalau sedang coba-coba makan tumbuhan hutan lantas keracunan? Masih ada upaya menetraliskan. Upayakan untuk memuntahkannya dengan jalan "dipancing-pancing". Jika sudah muntah minumlah air kelapa. Pil norit bisa juga membantu mengurangi kadar racun, kalau ada. 

TEKNIS KEGIATAN SURVIVAL

TEKNIS KEGIATAN SURVIVAL



Kegiatan Survival tidak hanya dilakukan dengan dasar kemampuan Fisik dan Mental yang kuat, dalam Kegiatan Survival-pun ada teknis kebutuhan yang akan menunjangKegiatan Survival yang akan kita lakukan.Teknis Kegiatan Survival yang akan dibahas dalam buku saku ini adalah Teknis Kegiatan Survival Gunung Hutan atau Jungle Survival.

BIVAC
Bivac adalah tempat perlindungan yang nyaman dalam keadaan darurat untuk melindungidiri dari faktor-faktor alam dan lingkungan yang mana digunakan untuk satu orang atau lebih.Bahan untuk membuat bivac/bivoac/bivak di bagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Alam :
  • Pohon yang utuh maupun yang tumbang
  • Dedaunan
  • Gua
  • Lubang TanahDan Lainnya
2. Buatan :
  • Poncho Plastik
  • Jas Hujan
  • Flysheet
  • Dan Lainnya

Berbagai bentuk, macam dan cara membuat bivac tergantung daripada selera dan kreatifitas masing-masing, keadaan alam dan lingkungan, jumlah orang dan bahan yang ada untuk membuatnya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivac adalah sebagai berikut :
1. Pilih lokasi yang baik (usahakan ditempat yang datar)
2. Jangan terlalu merusak alam sekitar
3. Cukup dekat dengan sumber air
4. Hindari daerah aliran air
5. Bukan pada jalur lintasan binatang buas atau sarang nyamuk/serangga
6. Tidak berada dibawah pohon, tebing, atau benda yang berkemungkinan roboh (rapuh)
7. Memiliki rangka dan kontruksi (bahan) yang kuat
8. Bivac jangan sampai bocor
9. Tidak tergenang air bila hujan
10. Terlindung langsung dari angin
AIR
Air merupakan prioritas utama dalam Kegiatan Survival. Seseorang tidak mendapatkanair sama sekali dalam waktu 3 hari maka ia akan terancam kematian.Adapun Air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Kita bisamenampung air hujan dengan poncho atau daun yang lebar dan mengalirkannya ke tempat penampungan (botol air atau yang lainnya)
Contoh air yang tidak perlu dimurnikan (dapat diminum langsung) antara lain adalah sebagai berikut :
  • Mata air
  • Air tidak berbau
  • Air tidak berwarna
  • Air dari tumbuhan beruas-ruas
  • Air dari tumbuhan merambat
Sedangkan Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu (tidak dapat diminum langsung) antara lain adalah sebagai berikut :

  • air yang tergenang
  • air didaerah berbatu/berkapur
  • air dari batang pohon pisang
  • air laut atau air yang berbau tidak sedap



MAKANAN
Seorang Survivor bisa bertahan cukup lama tanpa makanan maksimal sekitar 2-3 minggu,hal ini jika dibandingkan dengan tidak ada air sama sekali. Untuk sekedar mengganjal perut selama dalam perjalanan seorang Survivor bisa makan tumbuhan/makanan apa saja, selama tumbuhan/makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. sumber makanan dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan.
Untuk memanfaatkan bahan yang tersedia kita perlu Memasak
agar bahan makanan baik itu dari hewan atupun tumbuhan dapat kita makan tanpa menyebabkan keracunan. Jadi bahanmakanan yang tersedia di alam (natural food) bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Tujuan Memasak :
· Sterilisasi bahan makanan
· Membuat bahan makanan mudah dimakan dan dicerna
· Menambah kenikmatan rasa
API
Api sangat berguna dalam Kegiatan Survival, selain untuk penerangan ketika malam tibaadapun manfaat dari perapian adalah sebagai berikut ;
· Menjauhkan binatang buas
· Sebagai penghangat badan
· Memasak
· Dan lainnya

JERAT/TRAP
Jerat atau Trap(jebakan) akan sangat berguna untuk mendapatkan binatang yang akan dijadikan sebagai bahan makanan dalam Kegiatan Survival.













SURVIVAL KITS


Agar Survivor tidak mengala

mi kesulitan dalam melaksanakan Survival, perlu dilengkapi alat-alat Survival yang memadai.

Jungle Survival Kits

  1. Senjata Tajam ; Parang
  2. Waterproof Matches (Korek Api Anti Air)
  3. Batu Api / Geretan
  4. Lilin dan Atau Parafin
  5. Peta dan Kompas
  6. Poncho / Jas Hujan / Raincoat
  7. Jarum, Peniti, kancing dan Benang
  8. Benang Sol dengan Jarumnya
  9. Tali Temali
  10. Kail dan Senar
  11. Flash Light ( Senter)
  12. Peluit
  13. Cermin Kecil
  14. Obat Pribadi
  15. Alat Kosmetik / Sunblock ( Penangkal Panas)
  16. Topi Rimba
  17. Sarung Tangan
  18. Suryakanta
  19. Tablet Garam, Norit
  20. Kantung Plastik (Besar MaupunKecil)
  21. Kantung / Botol Tempat Air
Survival Kits hendaknya disesuaikan dengan lingkungan atau medan yang ditempuh agar kita bisa mengefisiensikan kegunaan atau kapasitas tempat dimana kita akan membawa Survival Kits tersebut